piątek, 7 maja 2021

Kementerian Kesehatan India melaporkan bahwa 412.262 kasus baru infeksi virus corona dan 3.980 kematian akibat COVID-19 telah tercatat di negara itu dalam 24 jam terakhir. Badan Reuters mengatakan gelombang kedua dari pandemi ini "membanjiri sistem perawatan kesehatan" dan menyebar dari kota ke pedesaan besar.



Hampir setengah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam laporan mingguannya bahwa India menyumbang hampir setengah dari kasus virus korona yang dilaporkan di seluruh dunia minggu lalu dan seperempat kematian.

Krisis COVID-19 terparah di ibu kota Delhi. Namun, seperti yang ditunjukkan Reuters, di daerah pedesaan di mana hampir 70 persen penduduk negara itu tinggal, akses yang terbatas ke perawatan kesehatan publik menjadi tantangan yang lebih besar.
"Situasi di pedesaan menjadi berbahaya," kata Suresh Kumar, koordinator lapangan di Manav Sansadhan Evam Mahila Vikas Sansthan (MSEMVS), sebuah badan amal hak asasi manusia. 'Di beberapa desa di negara bagian Uttar Pradesh, yang memiliki sekitar 200 juta penduduk, di utara negara tempat organisasi ini beroperasi, orang meninggal di hampir setiap rumah lainnya,' tambah koordinator. “Orang-orang ketakutan, meringkuk di rumah mereka, dengan demam dan batuk. Mereka memiliki semua gejala COVID-19, tetapi tanpa informasi yang tersedia, banyak yang mengira itu flu musiman,” lapor Kumar.

K. Vijay Raghavan, kepala penasihat ilmiah untuk pemerintah India, memperingatkan gelombang ketiga infeksi. "Fase tiga tidak bisa dihindari mengingat tingginya tingkat virus yang beredar," katanya pada konferensi pers, Rabu. "Tapi tidak jelas kapan itu akan datang (...). Kita harus bersiap untuk gelombang baru" - tambahnya.
Perdana Menteri India Narendra Modi telah banyak dikritik karena tidak bertindak cepat untuk memadamkan gelombang kedua epidemi. Dalam beberapa pekan terakhir, festival keagamaan dan unjuk rasa politik telah menarik puluhan ribu orang, menjadi hotspot penyebaran virus corona dalam skala besar.
Peningkatan infeksi juga bertepatan dengan penurunan drastis tingkat vaksinasi karena masalah pasokan dan sumber, meskipun India adalah produsen vaksin terbesar di dunia. "Setelah penurunan tes COVID-19 harian, 1,9 juta sampel diuji pada Rabu," kata Dewan Riset Medis Negara Bagian India di Twitter.

Play online here:

Brak komentarzy:

Prześlij komentarz

WIN 400 MILLIONS DOLLARS IN MEGA MILLIONS! THE DRAW IS TOMMOROW! Play online here: